Bunga anggrek adalah salah satu jenis tanaman hias yang memiliki pesona sangat indah. Tak heran jika bunga indah ini dijadikan sebagai salah satu bunga nasional Indonesia. Selain itu, bunga anggrek juga memiliki beragam jenis yang memukau khalayak ramai.
Apakah kamu penasaran mengenai seluk-beluk dan informasi seputar bunga anggrek? Nah, sekarang kamu berada di tempat yang tepat karena artikel ini menyajikan informasi seputar bunga anggrek yang akan menjawab rasa penasaranmu.
Kembang yang terkenal dengan sebutan orchid ini memang memiliki beragam spesies dengan berbagai warna dan bentuk. Tak heran jika orchid sangat digemari oleh para khalayak. Selain itu, ada fakta unik dibalik keindahannya.
Pada zaman dahulu, orang-orang menganggap bunga ini sebagai simbol kesuburan dan kejantanan. Sebuah fakta yang mencengangkan, bukan? Apabila kamu ingin mengetahui fakta-fakta menarik lainnya, bacalah artikel ini hingga habis.
Selain terdapat kumpulan fakta mengenai bunga anggrek, dalam artikel ini juga terdapat sejarah, ciri-ciri, hingga jenis-jenis bunga anggrek. Penasaran dengan informasi lengkapnya? Yuk, simak langsung ulasannya di bawah ini!
Tahukah kamu kalau kembang ini telah ada sejak jutaan tahun yang lalu? Tepatnya 83-75 juta tahun lalu atau pada zaman Kretaseus, bunga indah ini sudah tumbuh bersamaan dengan hewan yang sudah punah, dinosaurus. Sayangnya, habitat asli kembang ini tidak diketahui, tapi penyebaran terbanyak terdapat di negara-negara di Asia Tenggara, Jepang, hingga Amerika.
Kembang ini populer di dunia dengan sebutan orchid. Penggunaan nama ini untuk pertama kali ditemukan dalam buku Enquiry into Plants pada tahun 300 Masehi.
Nama tersebut pertama kali disebutkan oleh seorang ahli botani dari Yunani bernama Theophrastus. Kemudian pada abad ke-1, telah diputuskan secara resmi bahwa kembang tersebut dinamai dengan sebutan orchid.
Di Asia, dulunya kembang ini dijadikan sebagai inspirasi filsuf-filsuf besar dalam menciptakan karya sastra. Mereka memelihara orchid di kamar dan menulis sebuah puisi yang memuji aroma dan keindahan kembang ini.
Pada zaman dahulu, tersebar mitos bahwa orchid digunakan sebagai simbol kesuburan dan kejantanan. Orang-orang terdahulu memercayai jika mengonsumsi orchid muda, kemungkinan besar si pengonsumsi akan memiliki anak laki-laki. Sebaliknya, jika mengonsumsi orchid tua, yang lahir adalah anak perempuan.
Selain itu, tersebar pula mitos mengenai scorpion orchid atau anggrek kalajengking. Berdasarkan kepercayaan orang-orang terdahulu, siapapun yang memelihara orchid tersebut akan ditimpa kesialan dan kesusahan hidup.
Anggrek termasuk dalam bunga yang mudah dibedakan dari tanaman lain. Hal tersebut dikarenakan kembang ini berbagi beberapa karakteristik turunan yang bisa dilihat secara kasat mata.
Lalu bagaimanakah ciri-cirinya? Berikut deskripsi bunga anggrek yang bisa kamu simak di bawah ini!
Selain itu, akarnya juga mengandung filamen atau lapisan luar yang terdiri dari beberapa lapis sel berongga yang transparan. Filamen ini berfungsi untuk menyimpan air selama proses evapotranspirasi. Selain itu, lapisan tersebut juga memiliki kegunaan untuk menyerap air, melindungi bagian dalam akar, serta membantu akar agar bisa melekat pada benda yang ditumpanginya.
Tipe sympodial memiliki batang utama dan berumbi semu (pseudobulb) dengan pertumbuhan ujung batang yang terbatas. Perkembangan batang tipe sympodial akan berhenti ketika mencapai batas maksimum yang berbeda-beda tergantung dari jenisnya.
Lalu, pertumbuhan baru akan dilanjutkan oleh tunas anakan yang tumbuh di samping batang. Tunas anakan tersebut tumbuh dari akar yang terhubung dengan tanaman induk. Tangkai bunganya akan tumbuh dari samping pseudobulb atau ujungnya.
Sedangkan, untuk tipe monopodial, batang utama berbentuk ramping dan tidak berumbi. Pertumbuhannya secara vertikal dan tidak memiliki batas, bahkan bisa mencapai ketinggian yang menakjubkan. Tangkai bunganya akan tumbuh di antara ketiak daun.
Daun dari Orchidaceae memiliki beragam bentuk, salah satunya adalah berbentuk oval. Selain itu, ada pula yang memiliki bentuk seperti telur terbalik, di mana daun bagian atas melebar dan bagian pangkal kurang lebar.
Uniknya, daun yang memiliki ketebalan beragam ini tidak memiliki tangkai atau sepenuhnya menempel pada batang. Bagian tepinya tidak bergerigi dan memiliki ujung daun yang terbelah.
Susunan daunnya berselang-seling atau saling berhadapan dengan posisi tulang daun yang sejajar. Sedangkan untuk warnanya bervariasi, ada yang hijau, hijau tua, kekuningan, atau bercak-bercak.
Bagian-bagian dari Orchidaceae adalah kelopak (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen), putik (pistil), dan calon buah (ovarium). Sepal adalah pelindung Orchidaceae yang paling luar ketika belum mekar alias masih kuncup.
Tumbuhan ini memiliki tiga helai sepal yang berbentuk sama, hanya saja peletakannya berbeda. Ada satu yang letaknya di atas dan dua lainnya di bawah bunga. Untuk sepal bagian atas disebut dengan sepalum dorsale, dan untuk yang bawah disebut dengan sepalum lateralia.
Pembudidayaan tumbuhan ini melalui biji akan sulit dilakukan karena ukurannya sangat kecil dan ringan sehingga sangat mudah tertiup angin. Hanya saja, apabila bijinya terbawa angin dan menempel pada media yang tepat, maka akan berkecambah dan tumbuh.
Perkembangbiakan tanaman ini juga memiliki proses yang tidak jauh berbeda dengan bunga-bunga lainnya. Adapun prosesnya dibagi menjadi dua, yaitu generatif dan vegetatif. Simak ulasan di bawah ini supaya kamu lebih memahaminya.
Ada pula penyerbukan tetangga, yaitu jatuhnya benang sari ke kepala putik pada bunga yang berbeda tapi masih satu pohon. Atau bisa juga proses penyerbukan silang, di mana serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga yang berbeda pohon tapi masih sejenis.
Proses perkembangbiakan secara generatif ini biasanya dibantu oleh serangga yang menghinggapinya, seperti kupu-kupu atau kumbang, Pada saat serangga tersebut mengambil nektar, sebagian serbuk sari akan melekat pada kakinya.
Saat serangga tersebut hinggap di bunga lain, maka secara otomatis serbuk sari itu ikut menempel di kepala putik bunga yang baru. Sehingga terjadilah proses penyerbukan. Selain serangga, proses ini juga bisa dibantu oleh hembusan angin yang memindahkan ke benang sari ke kepala putik bunga lain.
Sayangnya, biji orchid ini tidak memiliki cadangan makanan sendiri sehingga tidak bisa berkecambah. Oleh karena itu, dibutuhkan pasokan makanan dari jamur yang hidup dalam akar orchid dewasa atau disebut mikoriza supaya bisa berkecambah. Teknik mengembangbiakan orchid ini telah banyak diterapkan oleh pembudidaya bunga.
Namun, tidak semua jenis orchid bisa dijadikan parfum atau pewangi, ya. Salah satu spesies yang bisa digunakan sebagai pewangi adalah anggrek kelip. Menurut sejarah, aroma tanaman tersebut dipercaya orang Tiongkok sebagai wangi-wangian yang digunakan oleh sang kaisar.
Keindahan yang terpancar dari bunga anggrek yang mampu memberikan efek relaksasi serta memberikan ketenangan bagi siapapun yang melihatnya. Coba saja untuk membudidayakannya di pekaranganmu, barangkali rasa penatmu bisa sedikit berkurang.
Menikmati kue cokelat dengan segelas kopi hangat memang nikmat. Namun, tahukah kamu salah satu bahan dasar dari beberapa jenis kue itu berasal dari bunga anggrek?
Akan tetapi tidak semua spesies bisa dijadikan bahan pembuatan kue. Vanilla planifolia adalah salah satu contoh spesies anggrek penghasil bubuk vanilli yang termasuk dalam famili Orchidaceae atau anggrek-anggrekan.
Bubuk ini dihasilkan dari buah tanaman yang berbentuk polong. Tanaman ini pertama kali dibuat sebagai bahan dasar makanan oleh orang-orang Indian di Meksiko.
Salah satu kegunaan ramuan teh herbal dendrobium ini adalah untuk mengobati beberapa penyakit seperti tuberkulosis, perut kembung, demam, dll. Selain itu, ramuan teh herbal ini mampu membantu melembapkan dan menyehatkan kulit sekaligus mencegah kulit bersisik.
Kembang ini memang dikenal sebagai tanaman mudah menyesuaikan diri karena bisa tumbuh di media apapun. Mana sajakah tempat yang biasanya digunakan sebagai tempat hidup orchid? Berikut ulasan singkatnya di bawah ini.
Salah satu cara bertahan hidup orchid adalah dengan menyerap air mineral dari air hujan, kabut, atau udara sekitar. Beberapa contoh spesies yang hidup secara epifit adalah cattleya, dendrobium, vanda, dll.
Ada yang langsung mencari nutrisi melalui akar-akarnya, pun ada yang menyimpan nutrisi makanannya di umbi atau pseudobulb. Beberapa jenisnya adalah ground, phaius, arachnis, dll.
Sumber makananannya berasal dari hujan, humus, dan udara. Salah satu contoh spesiesnya adalah paphiopedilum.
Tanaman berbunga cantik ini pertama kali ditemukan oleh William Roxburgh pada tahun 1795. Terkenal dengan sebutan Vanda, kembang ini sebenarnya memiliki nama panjang Vanda tesselata roxb yang diberikan oleh W. Jones.
Vanda merupakan salah satu jenis monopodial di mana batang utamanya terus tumbuh ke atas tanpa batas. Untuk media pertumbuhannya, kembang ini bisa tumbuh di tanah atau menempel pada pohon lain. Tanaman ini tersebar di India, Himalaya, Indonesia, Filipina, Nugini, dan Australia.
Ukuran daun dari vanda ini bervariasi, ada yang lebar dan ada pula yang berbentuk runcing. Selain itu, kembang ini populer dengan ukuran bunganya yang besar dan memiliki ragam bentuk serta warna. Foto bunga anggrek di atas adalah salah satu jenis dari vanda cantik yang berwarna ungu.
Kembang yang dibudidayakan pada tahun 1824 oleh William Cattley ini disebut dengan Queen of Orchid. Sebutan tersebut diilhami oleh keindahan dan kecantikan bunganya.
Tidak seperti vanda yang termasuk monopodial, cattleya merupakan simpodial sehingga pertumbuhan batangnya terbatas. Cattleya tumbuh menumpang pada pohon lain, atau lebih sering disebut dengan epifit. Selain itu, kembang ini juga mempunyai kemampuan berbunga yang berbeda-beda tergantung dari bentuk daunnya.
Apabila daunnya berbentuk lebar dan pendek, maka tanaman ini akan sering berbunga. Sebaliknya, bila daunnya sempit dan panjang, kembang ini akan jarang berbunga.
Ciri khas dari pemilik nama Latin Phalaenopsis amabilis ini adalah kelopak bunganya yang lebar, anggun, dan berwarna putih. Selain itu, kembang ini memiliki daun yang berwarna hijau tua dengan bentuk bulat memanjang,
Kecantikan mahkotanya inilah yang menjadikan anggrek bulan populer di Indonesia. Selain itu, sewaktu mekar, kembang ini memiliki aroma yang wangi semerbak. Waktu mekarnya pun lebih lama dari bunga-bunga yang lainnya.
Salah satu alasan kenapa disebut anggrek bulan adalah karena tanaman ini tidak terlalu membutuhkan banyak asupan cahaya matahari. Oleh sebab itulah kembang ini lebih baik diletakkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Sesuai dengan namanya, anggrek tanah, kembang ini bisa tumbuh dengan baik di media tanah. Dengan kata lain, ia bisa hidup secara mandiri tanpa menumpang pada pohon lain.
Kembang yang memiliki nama ilmiah Spathiphyllum ini berasal dari daerah tropis seperti Asia Tenggara. Tak heran jika bunga-bunga ini dapat ditemui dengan mudah di Indonesia yang beriklim tropis.
Pertumbuhan tanaman ini bisa mencapai ketinggian kurang lebih 45 cm dengan daun yang bisa memanjang hingga 65 cm. Selain itu, ketika mekar, bunganya akan tumbuh dari pucuk batang.
Salah satu tanaman anggrek yang rajin berbunga ini memiliki banyak varian warna serta aroma yang khas. Cara pertumbuhan dendrobium epifit, yaitu menumpang pada pohon lain, tetapi tidak merugikan media yang ditumpanginya. Perawatan dari bunga ini relatif lebih mudah dibanding dengan jenis lainnya.
Selain mudah perawatannya, dendrobium populer dipelihara oleh masyarakat Indonesia karena rajin berbunga dan tahan lama. Bahkan, ada beberapa spesies anggrek dendrobium yang mekarnya bisa bertahan selama 2-4 minggu. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan kembang ini sering dibudidayakan.
Kembang ini memiliki beberapa spesies dari hasil persilangan yang disebut dengan dendrobium hybrid. Hasil persilangannya pun tampak lebih cantik dan memiliki warna yang lebih indah dari jenis aslinya.
Selain itu, ia memiliki ciri khas berupa mahkota yang hampir berbentuk segitiga dengan petal yang lebih tipis. Itulah mengapa jenis ini lebih digemari dari pada lainnya.
Saat kamu melihat mahkota bunga pada gambar di atas, apa yang terlintas di benakmu? Mungkin, kamu berpikir bentuk mahkotanya menyerupai pakaian dari gadis Meksiko yang sedang menari. Tak heran karena spesies ini memang ditemukan di Meksiko oleh seorang ahli botani bernama Olof Swartz.
Selain disebut dengan oncidium, kembang ini juga akrab dikenal dengan sebutan dancing-lady orchid. Sebutan tersebut tentu berasal dari bentuk mahkotanya yang menyerupai pakaian dari seorang perempuan Meksiko yang sedang menari.
Kembang jenis ini tidak membutuhkan banyak cahaya untuk bisa tumbuh dengan baik. Hal terpenting adalah tinggal di tempat yang tidak terlalu lembap atau kering.
Di Indonesia, beberapa contoh jenis oncidium yang populer adalah oncidium sharry baby, oncidium wild cat rainbow, oncidium white fiary, oncidium wild cat, oncidium green valley, oncidium hawaian Sunset, dan oncidium little chery,
Spesies yang satu ini merupakan yang terbesar dan paling berat di antara jenis lainnya. Beratnya saja bisa mencapai 1 ton dengan tinggi mencapai 3 meter.
Sangat besar dan tinggi, bukan? Tak ayal jikalau anggrek tebu ini dinobatkan menjadi bunga anggrek terbesar di dunia. Hanya saja, jenis ini sangat sulit dijumpai dan terbilang langka.
Bunga anggrek langka yang memiliki nama ilmiah Grammatophyllum speciosum ini pertama kali ditemukan di Papua. Dikarenakan ukurannya yang besar, kembang yang memiliki ciri berwarna kuning dengan bintik-bintik seperti hewan macan ini disebut dengan anggrek macan.
Fakta menarik lainnya dari kembang ini adalah bisa bertahan lama. Bahkan, ketika bunganya sudah dipotong dari batang, kembang raksasa ini bisa bertahan hingga dua bulan. Menakjubkan banget, ya?
Meskipun berukuran besar, kembang ini ternyata tumbuh secara epifit atau membutuhkan media lain untuk tumbuh. Biasanya, ia akan tumbuh di sela-sela pohon besar.
Sedangkan, ada pula bunga yang bisa mekar dalam waktu yang cukup lama meskipun sudah dipotong dari batangnya. Salah satu contohnya adalah cattleya masa mekar bunganya bisa bisa bertahan hingga 30 hari.
Selain bunga melati (puspa bangsa) dan padma raksasa (puspa langka), bunga anggrek bulan juga tergolong dalam bunga nasional. Kembang ini dinobatkan menjadi puspa pesona karena kecantikan dan keindahannya.
Ukuran dan bentuk antara sisi mahkota kanan dan kiri adalah sama. Jadi, apabila kamu membelahnya menjadi dua, akan terlihat dua bagian mahkota yang sama persis.
Spesies kembang ini bisa sangat berbeda satu sama lain, baik dalam segi ukuran, berat, hingga warna. Ada beberapa bunga anggrek yang mungkin hanya berukuran kecil ketika mekar, lalu ada juga yang memiliki berat hingga satu ton dengan ukuran mahkota yang relatif panjang.
Ada beberapa spesies bersifat pantropis atau mampu tumbuh di berbagai negara tropis. Pun ada yang endemik atau hanya ditemukan di negara atau habitat tertentu. Kebanyakan spesies memang tumbuh di hutan tropis, tetapi yang lain dapat ditemukan di daerah semi-gurun, dekat pantai, dan tundra atau daerah pegunungan tanpa pohon. Selain itu, spesies tumbuhan ini juga dapat ditemukan di Amerika Tengah bagian selatan, barat laut Amerika Selatan, dan negara-negara yang terletak di sepanjang Pegunungan Andes.
Setelah mengetahui seluk-beluknya, apakah kamu berniat untuk menjadikannya sebagai hiasan di pekaranganmu? Atau sekadar ingin memberikannya kepada pasanganmu?
Apabila kamu ingin memberikannya kepada seseorang, ada beberapa bunga anggrek potong yang bisa kamu dapatkan di toko bunga. Walaupun toko bunga anggrek tidak sebanyak penjual kopi yang bisa kamu temukan di sudut-sudut kota, tapi kamu pasti bisa menemukannya. Harga bunga anggrek pun bervariasi tergantung dari jenis yang kamu inginkan.
Buatlah orang kesayanganmu tersebut merasa dicintai dengan memberikannya buket bunga anggrek. Semangat terus, ya!
Apakah kamu penasaran mengenai seluk-beluk dan informasi seputar bunga anggrek? Nah, sekarang kamu berada di tempat yang tepat karena artikel ini menyajikan informasi seputar bunga anggrek yang akan menjawab rasa penasaranmu.
Kembang yang terkenal dengan sebutan orchid ini memang memiliki beragam spesies dengan berbagai warna dan bentuk. Tak heran jika orchid sangat digemari oleh para khalayak. Selain itu, ada fakta unik dibalik keindahannya.
Pada zaman dahulu, orang-orang menganggap bunga ini sebagai simbol kesuburan dan kejantanan. Sebuah fakta yang mencengangkan, bukan? Apabila kamu ingin mengetahui fakta-fakta menarik lainnya, bacalah artikel ini hingga habis.
Selain terdapat kumpulan fakta mengenai bunga anggrek, dalam artikel ini juga terdapat sejarah, ciri-ciri, hingga jenis-jenis bunga anggrek. Penasaran dengan informasi lengkapnya? Yuk, simak langsung ulasannya di bawah ini!
Sejarah Anggrek
Tahukah kamu kalau kembang ini telah ada sejak jutaan tahun yang lalu? Tepatnya 83-75 juta tahun lalu atau pada zaman Kretaseus, bunga indah ini sudah tumbuh bersamaan dengan hewan yang sudah punah, dinosaurus. Sayangnya, habitat asli kembang ini tidak diketahui, tapi penyebaran terbanyak terdapat di negara-negara di Asia Tenggara, Jepang, hingga Amerika.
Kembang ini populer di dunia dengan sebutan orchid. Penggunaan nama ini untuk pertama kali ditemukan dalam buku Enquiry into Plants pada tahun 300 Masehi.
Nama tersebut pertama kali disebutkan oleh seorang ahli botani dari Yunani bernama Theophrastus. Kemudian pada abad ke-1, telah diputuskan secara resmi bahwa kembang tersebut dinamai dengan sebutan orchid.
Di Asia, dulunya kembang ini dijadikan sebagai inspirasi filsuf-filsuf besar dalam menciptakan karya sastra. Mereka memelihara orchid di kamar dan menulis sebuah puisi yang memuji aroma dan keindahan kembang ini.
Pada zaman dahulu, tersebar mitos bahwa orchid digunakan sebagai simbol kesuburan dan kejantanan. Orang-orang terdahulu memercayai jika mengonsumsi orchid muda, kemungkinan besar si pengonsumsi akan memiliki anak laki-laki. Sebaliknya, jika mengonsumsi orchid tua, yang lahir adalah anak perempuan.
Selain itu, tersebar pula mitos mengenai scorpion orchid atau anggrek kalajengking. Berdasarkan kepercayaan orang-orang terdahulu, siapapun yang memelihara orchid tersebut akan ditimpa kesialan dan kesusahan hidup.
Ciri Bunga Anggrek
Anggrek termasuk dalam bunga yang mudah dibedakan dari tanaman lain. Hal tersebut dikarenakan kembang ini berbagi beberapa karakteristik turunan yang bisa dilihat secara kasat mata.
Lalu bagaimanakah ciri-cirinya? Berikut deskripsi bunga anggrek yang bisa kamu simak di bawah ini!
Akar Anggrek
Bunga yang memiliki nama ilmiah Orchidaceae ini memiliki akar yang berbentuk silinder dengan ujung runcing, lunak, dan mudah patah. Warna akarnya putih keperak-perakan dengan ujung akar berwarna hijau. Ketika sudah menua, akarnya akan berubah warna menjadi coklat dan tampak kering.Selain itu, akarnya juga mengandung filamen atau lapisan luar yang terdiri dari beberapa lapis sel berongga yang transparan. Filamen ini berfungsi untuk menyimpan air selama proses evapotranspirasi. Selain itu, lapisan tersebut juga memiliki kegunaan untuk menyerap air, melindungi bagian dalam akar, serta membantu akar agar bisa melekat pada benda yang ditumpanginya.
Batang Bunga
Orchidaceae memiliki batang dengan bentuk yang bervariasi, ada yang berbentuk ramping, gemuk, atau tebal di bagian tertentu saja. Pada dasarnya, batangnya diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu monopodial dan simpodial.Tipe sympodial memiliki batang utama dan berumbi semu (pseudobulb) dengan pertumbuhan ujung batang yang terbatas. Perkembangan batang tipe sympodial akan berhenti ketika mencapai batas maksimum yang berbeda-beda tergantung dari jenisnya.
Lalu, pertumbuhan baru akan dilanjutkan oleh tunas anakan yang tumbuh di samping batang. Tunas anakan tersebut tumbuh dari akar yang terhubung dengan tanaman induk. Tangkai bunganya akan tumbuh dari samping pseudobulb atau ujungnya.
Sedangkan, untuk tipe monopodial, batang utama berbentuk ramping dan tidak berumbi. Pertumbuhannya secara vertikal dan tidak memiliki batas, bahkan bisa mencapai ketinggian yang menakjubkan. Tangkai bunganya akan tumbuh di antara ketiak daun.
Daun
Daun dari Orchidaceae memiliki beragam bentuk, salah satunya adalah berbentuk oval. Selain itu, ada pula yang memiliki bentuk seperti telur terbalik, di mana daun bagian atas melebar dan bagian pangkal kurang lebar.
Uniknya, daun yang memiliki ketebalan beragam ini tidak memiliki tangkai atau sepenuhnya menempel pada batang. Bagian tepinya tidak bergerigi dan memiliki ujung daun yang terbelah.
Susunan daunnya berselang-seling atau saling berhadapan dengan posisi tulang daun yang sejajar. Sedangkan untuk warnanya bervariasi, ada yang hijau, hijau tua, kekuningan, atau bercak-bercak.
Terkait
Bunga
Bunga anggrek memiliki beragam warna yang indah dan mencolok. Tak heran, jika banyak serangga yang tertarik hinggap di atasnya untuk mengambil nektar. Secara langsung, hal tersebut turut membantu penyerbukan bunga ini.Bagian-bagian dari Orchidaceae adalah kelopak (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen), putik (pistil), dan calon buah (ovarium). Sepal adalah pelindung Orchidaceae yang paling luar ketika belum mekar alias masih kuncup.
Tumbuhan ini memiliki tiga helai sepal yang berbentuk sama, hanya saja peletakannya berbeda. Ada satu yang letaknya di atas dan dua lainnya di bawah bunga. Untuk sepal bagian atas disebut dengan sepalum dorsale, dan untuk yang bawah disebut dengan sepalum lateralia.
Biji
Orchidaceae mengandung ribuan hingga jutaan biji halus yang berwarna kuning sampai cokelat. Biji bunga anggrek tidak mempunyai endosperma atau jaringan penyimpan cadangan makanan seperti yang dimiliki oleh tumbuhan-tumbuhan lainnya.Pembudidayaan tumbuhan ini melalui biji akan sulit dilakukan karena ukurannya sangat kecil dan ringan sehingga sangat mudah tertiup angin. Hanya saja, apabila bijinya terbawa angin dan menempel pada media yang tepat, maka akan berkecambah dan tumbuh.
Perkembangbiakan
Perkembangbiakan tanaman ini juga memiliki proses yang tidak jauh berbeda dengan bunga-bunga lainnya. Adapun prosesnya dibagi menjadi dua, yaitu generatif dan vegetatif. Simak ulasan di bawah ini supaya kamu lebih memahaminya.
Perkembangbiakan Generatif Anggrek
Perkembangbiakan secara generatif adalah proses penyerbukan pada bunga yang terjadi dengan sendirinya. Proses ini berlangsung apabila benang sari jatuh pada putik yang berasal dari bunga itu sendiri.Ada pula penyerbukan tetangga, yaitu jatuhnya benang sari ke kepala putik pada bunga yang berbeda tapi masih satu pohon. Atau bisa juga proses penyerbukan silang, di mana serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga yang berbeda pohon tapi masih sejenis.
Proses perkembangbiakan secara generatif ini biasanya dibantu oleh serangga yang menghinggapinya, seperti kupu-kupu atau kumbang, Pada saat serangga tersebut mengambil nektar, sebagian serbuk sari akan melekat pada kakinya.
Saat serangga tersebut hinggap di bunga lain, maka secara otomatis serbuk sari itu ikut menempel di kepala putik bunga yang baru. Sehingga terjadilah proses penyerbukan. Selain serangga, proses ini juga bisa dibantu oleh hembusan angin yang memindahkan ke benang sari ke kepala putik bunga lain.
Reproduksi Vegetatif Anggrek
Terjadinya proses perkembangbiakkan vegetatif ini tidak melalui proses penyerbukan. Setiap orchid memiliki buah yang akan pecah ketika matang. Bagian tengah buah akan merekah dan keluarlah biji-biji kecil yang menyerupai tepung.Sayangnya, biji orchid ini tidak memiliki cadangan makanan sendiri sehingga tidak bisa berkecambah. Oleh karena itu, dibutuhkan pasokan makanan dari jamur yang hidup dalam akar orchid dewasa atau disebut mikoriza supaya bisa berkecambah. Teknik mengembangbiakan orchid ini telah banyak diterapkan oleh pembudidaya bunga.
Kegunaan Dan Manfaat Bunga Anggrek
1. Parfum
Di Indonesia, mungkin parfum dari aroma bunga anggrek masih terdengar asing. Padahal di luar negeri banyak yang menggunakan keunikan aromanya sebagai parfum.Namun, tidak semua jenis orchid bisa dijadikan parfum atau pewangi, ya. Salah satu spesies yang bisa digunakan sebagai pewangi adalah anggrek kelip. Menurut sejarah, aroma tanaman tersebut dipercaya orang Tiongkok sebagai wangi-wangian yang digunakan oleh sang kaisar.
2. Penghilang Stres
Tahukah kamu kalau anggrek bisa meredakan stres. Menurut para ahli kesehatan, budidaya anggrek sebagai tanaman hias mampu meredakan tingkat kesetresan seseorang.Keindahan yang terpancar dari bunga anggrek yang mampu memberikan efek relaksasi serta memberikan ketenangan bagi siapapun yang melihatnya. Coba saja untuk membudidayakannya di pekaranganmu, barangkali rasa penatmu bisa sedikit berkurang.
3. Bahan Makanan
Menikmati kue cokelat dengan segelas kopi hangat memang nikmat. Namun, tahukah kamu salah satu bahan dasar dari beberapa jenis kue itu berasal dari bunga anggrek?
Akan tetapi tidak semua spesies bisa dijadikan bahan pembuatan kue. Vanilla planifolia adalah salah satu contoh spesies anggrek penghasil bubuk vanilli yang termasuk dalam famili Orchidaceae atau anggrek-anggrekan.
Bubuk ini dihasilkan dari buah tanaman yang berbentuk polong. Tanaman ini pertama kali dibuat sebagai bahan dasar makanan oleh orang-orang Indian di Meksiko.
4. Obat Tradisional
Manfaat lain dari kembang ini adalah sebagai obat-obatan tradisional. Masyarakat Tiongkok memercayai orchid, khususnya jenis dendrobium, bisa dimanfaatkan sebagai ramuan teh herbal dengan mencampurkannya dengan akar licorice.Salah satu kegunaan ramuan teh herbal dendrobium ini adalah untuk mengobati beberapa penyakit seperti tuberkulosis, perut kembung, demam, dll. Selain itu, ramuan teh herbal ini mampu membantu melembapkan dan menyehatkan kulit sekaligus mencegah kulit bersisik.
Tempat Pertumbuhan
Kembang ini memang dikenal sebagai tanaman mudah menyesuaikan diri karena bisa tumbuh di media apapun. Mana sajakah tempat yang biasanya digunakan sebagai tempat hidup orchid? Berikut ulasan singkatnya di bawah ini.
1. Epifit
Orchid epifit adalah spesies yang hidup menumpang pada pohon lain, bisa di bagian pangkal, cabang, dan ranting pohon. Meskipun hidup menumpang di pohon lain, kembang ini tidak merugikan inangnya. Baik orchid dan pohonnya mempunyai hubungan simbiosis komensalisme di mana tidak saling merugikan satu sama lain.Salah satu cara bertahan hidup orchid adalah dengan menyerap air mineral dari air hujan, kabut, atau udara sekitar. Beberapa contoh spesies yang hidup secara epifit adalah cattleya, dendrobium, vanda, dll.
2. Terestrial
Selain tumbuh dengan cara menumpang di pepohonan, ternyata orchid juga bisa hidup di tanah. Selayaknya tanaman pada umumnya, kembang ini mengambil nutrisi dan makanannya dari dalam tanah.Ada yang langsung mencari nutrisi melalui akar-akarnya, pun ada yang menyimpan nutrisi makanannya di umbi atau pseudobulb. Beberapa jenisnya adalah ground, phaius, arachnis, dll.
3. Saprofit
Dari semua tipe orchid, saprofit adalah jenis yang lebih mudah menyesuaikan diri dan hidup dengan baik. Hal tersebut dikarenakan kembang ini bisa hidup pada media organis seperti humus atau media lain yang telah terurai seperti kompos dan pupuk kandang. Contoh dari orchid saprofit adalah galeola, epipogium, goodyera, dll.4. Litofit
Untuk jenis orchid litofit, tempat pertumbuhannya berada pada tanah yang berbatu. Bahkan, beberapa ada pula yang tumbuh langsung di atas bebatuan.Sumber makananannya berasal dari hujan, humus, dan udara. Salah satu contoh spesiesnya adalah paphiopedilum.
Jenis-Jenis Bunga Anggrek yang Populer di Indonesia
Penasaran dengan beberapa jenis bunga anggrek yang populer di Indonesia? Simak langsung ulasan singkatnya di bawah ini, ya!1. Vanda
Tanaman berbunga cantik ini pertama kali ditemukan oleh William Roxburgh pada tahun 1795. Terkenal dengan sebutan Vanda, kembang ini sebenarnya memiliki nama panjang Vanda tesselata roxb yang diberikan oleh W. Jones.
Vanda merupakan salah satu jenis monopodial di mana batang utamanya terus tumbuh ke atas tanpa batas. Untuk media pertumbuhannya, kembang ini bisa tumbuh di tanah atau menempel pada pohon lain. Tanaman ini tersebar di India, Himalaya, Indonesia, Filipina, Nugini, dan Australia.
Ukuran daun dari vanda ini bervariasi, ada yang lebar dan ada pula yang berbentuk runcing. Selain itu, kembang ini populer dengan ukuran bunganya yang besar dan memiliki ragam bentuk serta warna. Foto bunga anggrek di atas adalah salah satu jenis dari vanda cantik yang berwarna ungu.
2. Cattleya
Kembang yang dibudidayakan pada tahun 1824 oleh William Cattley ini disebut dengan Queen of Orchid. Sebutan tersebut diilhami oleh keindahan dan kecantikan bunganya.
Tidak seperti vanda yang termasuk monopodial, cattleya merupakan simpodial sehingga pertumbuhan batangnya terbatas. Cattleya tumbuh menumpang pada pohon lain, atau lebih sering disebut dengan epifit. Selain itu, kembang ini juga mempunyai kemampuan berbunga yang berbeda-beda tergantung dari bentuk daunnya.
Apabila daunnya berbentuk lebar dan pendek, maka tanaman ini akan sering berbunga. Sebaliknya, bila daunnya sempit dan panjang, kembang ini akan jarang berbunga.
3. Bulan
Ciri khas dari pemilik nama Latin Phalaenopsis amabilis ini adalah kelopak bunganya yang lebar, anggun, dan berwarna putih. Selain itu, kembang ini memiliki daun yang berwarna hijau tua dengan bentuk bulat memanjang,
Kecantikan mahkotanya inilah yang menjadikan anggrek bulan populer di Indonesia. Selain itu, sewaktu mekar, kembang ini memiliki aroma yang wangi semerbak. Waktu mekarnya pun lebih lama dari bunga-bunga yang lainnya.
Salah satu alasan kenapa disebut anggrek bulan adalah karena tanaman ini tidak terlalu membutuhkan banyak asupan cahaya matahari. Oleh sebab itulah kembang ini lebih baik diletakkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
4. Tanah
Sesuai dengan namanya, anggrek tanah, kembang ini bisa tumbuh dengan baik di media tanah. Dengan kata lain, ia bisa hidup secara mandiri tanpa menumpang pada pohon lain.
Kembang yang memiliki nama ilmiah Spathiphyllum ini berasal dari daerah tropis seperti Asia Tenggara. Tak heran jika bunga-bunga ini dapat ditemui dengan mudah di Indonesia yang beriklim tropis.
Pertumbuhan tanaman ini bisa mencapai ketinggian kurang lebih 45 cm dengan daun yang bisa memanjang hingga 65 cm. Selain itu, ketika mekar, bunganya akan tumbuh dari pucuk batang.
5. Dendrobium
Salah satu tanaman anggrek yang rajin berbunga ini memiliki banyak varian warna serta aroma yang khas. Cara pertumbuhan dendrobium epifit, yaitu menumpang pada pohon lain, tetapi tidak merugikan media yang ditumpanginya. Perawatan dari bunga ini relatif lebih mudah dibanding dengan jenis lainnya.
Selain mudah perawatannya, dendrobium populer dipelihara oleh masyarakat Indonesia karena rajin berbunga dan tahan lama. Bahkan, ada beberapa spesies anggrek dendrobium yang mekarnya bisa bertahan selama 2-4 minggu. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan kembang ini sering dibudidayakan.
Kembang ini memiliki beberapa spesies dari hasil persilangan yang disebut dengan dendrobium hybrid. Hasil persilangannya pun tampak lebih cantik dan memiliki warna yang lebih indah dari jenis aslinya.
Selain itu, ia memiliki ciri khas berupa mahkota yang hampir berbentuk segitiga dengan petal yang lebih tipis. Itulah mengapa jenis ini lebih digemari dari pada lainnya.
6. Oncidium
Saat kamu melihat mahkota bunga pada gambar di atas, apa yang terlintas di benakmu? Mungkin, kamu berpikir bentuk mahkotanya menyerupai pakaian dari gadis Meksiko yang sedang menari. Tak heran karena spesies ini memang ditemukan di Meksiko oleh seorang ahli botani bernama Olof Swartz.
Selain disebut dengan oncidium, kembang ini juga akrab dikenal dengan sebutan dancing-lady orchid. Sebutan tersebut tentu berasal dari bentuk mahkotanya yang menyerupai pakaian dari seorang perempuan Meksiko yang sedang menari.
Kembang jenis ini tidak membutuhkan banyak cahaya untuk bisa tumbuh dengan baik. Hal terpenting adalah tinggal di tempat yang tidak terlalu lembap atau kering.
Di Indonesia, beberapa contoh jenis oncidium yang populer adalah oncidium sharry baby, oncidium wild cat rainbow, oncidium white fiary, oncidium wild cat, oncidium green valley, oncidium hawaian Sunset, dan oncidium little chery,
7. Tebu
Spesies yang satu ini merupakan yang terbesar dan paling berat di antara jenis lainnya. Beratnya saja bisa mencapai 1 ton dengan tinggi mencapai 3 meter.
Sangat besar dan tinggi, bukan? Tak ayal jikalau anggrek tebu ini dinobatkan menjadi bunga anggrek terbesar di dunia. Hanya saja, jenis ini sangat sulit dijumpai dan terbilang langka.
Bunga anggrek langka yang memiliki nama ilmiah Grammatophyllum speciosum ini pertama kali ditemukan di Papua. Dikarenakan ukurannya yang besar, kembang yang memiliki ciri berwarna kuning dengan bintik-bintik seperti hewan macan ini disebut dengan anggrek macan.
Fakta menarik lainnya dari kembang ini adalah bisa bertahan lama. Bahkan, ketika bunganya sudah dipotong dari batang, kembang raksasa ini bisa bertahan hingga dua bulan. Menakjubkan banget, ya?
Meskipun berukuran besar, kembang ini ternyata tumbuh secara epifit atau membutuhkan media lain untuk tumbuh. Biasanya, ia akan tumbuh di sela-sela pohon besar.
Fakta Menarik
Ada yang Mekar Hanya dalam Hitungan Jam
Tahukah kamu kalau kembang ini memiliki beberapa spesies yang mekar hanya dalam hitungan jam. Sebut saja Bulbophyllum nocturnum, salah satu spesies yang mekar hanya di malam hari saja. Ketika pagi mulai datang, kembang ini akan kuncup kembali.Sedangkan, ada pula bunga yang bisa mekar dalam waktu yang cukup lama meskipun sudah dipotong dari batangnya. Salah satu contohnya adalah cattleya masa mekar bunganya bisa bisa bertahan hingga 30 hari.
Salah Satu Bunga Nasional Indonesia
Hampir setiap negara memiliki bunga nasional, contohnya saja sakura yang merupakan simbol dari negara Jepang, begitu juga dengan Indonesia. Bahkan negara kita ini mempunyai tiga bunga nasional.Selain bunga melati (puspa bangsa) dan padma raksasa (puspa langka), bunga anggrek bulan juga tergolong dalam bunga nasional. Kembang ini dinobatkan menjadi puspa pesona karena kecantikan dan keindahannya.
Memiliki Bentuk yang Simetris
Kembang ini memang memiliki bentuk yang bermacam-macam tergantung dari jenisnya. Hanya saja, salah satu karakter utama darinya adalah memiliki mahkota yang simetris.Ukuran dan bentuk antara sisi mahkota kanan dan kiri adalah sama. Jadi, apabila kamu membelahnya menjadi dua, akan terlihat dua bagian mahkota yang sama persis.
Memiliki Banyak Spesies
Kembang ini memiliki spesies terbanyak di seluruh dunia. Tercatat ada 25.000-30.000 spesies, di mana sekitar 10.000 ragamnya tumbuh di daerah beriklim tropis.Spesies kembang ini bisa sangat berbeda satu sama lain, baik dalam segi ukuran, berat, hingga warna. Ada beberapa bunga anggrek yang mungkin hanya berukuran kecil ketika mekar, lalu ada juga yang memiliki berat hingga satu ton dengan ukuran mahkota yang relatif panjang.
Bisa Bertahan Hidup Hampir di Segala Iklim
Meskipun termasuk dalam tanaman yang cocok tumbuh di daerah dengan iklim tropis, bunga anggrek sebenarnya bisa tumbuh dengan liar di mana saja. Kembang cantik ini sangat mudah beradaptasi, bahkan bisa tumbuh pada hampir semua iklim.Ada beberapa spesies bersifat pantropis atau mampu tumbuh di berbagai negara tropis. Pun ada yang endemik atau hanya ditemukan di negara atau habitat tertentu. Kebanyakan spesies memang tumbuh di hutan tropis, tetapi yang lain dapat ditemukan di daerah semi-gurun, dekat pantai, dan tundra atau daerah pegunungan tanpa pohon. Selain itu, spesies tumbuhan ini juga dapat ditemukan di Amerika Tengah bagian selatan, barat laut Amerika Selatan, dan negara-negara yang terletak di sepanjang Pegunungan Andes.
Bagaimana Sudahkah Paham Mengenai Bunga Anggrek?
Sudah membaca hingga habis informasi seputar bunga anggrek? Setelah membacanya semoga bisa menambah wawasanmu mengenai kembang yang indah ini karena mungkin ada beberapa info yang belum kamu ketahui.Setelah mengetahui seluk-beluknya, apakah kamu berniat untuk menjadikannya sebagai hiasan di pekaranganmu? Atau sekadar ingin memberikannya kepada pasanganmu?
Apabila kamu ingin memberikannya kepada seseorang, ada beberapa bunga anggrek potong yang bisa kamu dapatkan di toko bunga. Walaupun toko bunga anggrek tidak sebanyak penjual kopi yang bisa kamu temukan di sudut-sudut kota, tapi kamu pasti bisa menemukannya. Harga bunga anggrek pun bervariasi tergantung dari jenis yang kamu inginkan.
Buatlah orang kesayanganmu tersebut merasa dicintai dengan memberikannya buket bunga anggrek. Semangat terus, ya!